Sabtu, 02 Juni 2018

MOTIVASI - Tiga Cara mengatasi Rasa Malas


Rasa malas merupakan sesuatu yang wajar yang dimiliki setiap manusia.

Manusia akan bergerak maju kalau memiliki dua point ini, yaitu :
  • Gain Pleasure
    Manusia akan bergerak maju kalau ada sesuatu yang merangsang dan menyenangkan dirinya yang akhirnya membuat manusia keluar dari rasa malas.
  • Avoid Pain
    Menghindari rasa sakit. Misalnya seperti hukuman, membuat manusia terpaksa keluar dari rasa malas.
Kalau Anda tidak punya point di atas ini, maka Anda akan dihinggapi rasa malas. Celakanya, banyak orang pemalas tidak sadar jika dirinya seorang pemalas.

3 cara menghadapi rasa malas, yaitu:
  •  Membuat Target
    Kalau Anda punya target yang jelas, niscaya tidak akan mebuat Anda mepunyai rasa malas.
    Contoh : Anda pengen lulus kuliah tahun ini agar tidak membebani orangtua dengan biaya kuliah dan sebagainya. Itulah target yang jelas sehingga Anda tidak bermalas-malasan dalam hal kuliah dan belajar.
  • Punishment (Hukuman)
    Dengan adanya hukuman, maka seseorang akan tergerak untuk melakukan sesuatu, jika tidak ingin menerima hukuman tersebut.
    Contoh : Misalnya seorang pekerja harus masuk diawal, jika tidak mau dikenai hukuman yaitu potongan gaji.
  • Reward (Hadiah)
    Dengan adanya hadiah, maka seseorang akan bergerak cepat melakukan apa yang sudah menjadi targetnya agar nanti bisa mendapatkan hadiah tersebut.

3 point diatas tidak menjamin seseorang keluar dari rasa malas, tapi kalau bisa menemukan point ini, yaitu target yang jelas, menentukan hukum dan hadiah, maka rasa malas akan jauh berkurang.

MOTIVASI - Lima Cara Menghilangkan Gugup di Segala Situasi


Melatih Nafas
Dengan menarik nafas yang dalam (take a deep breath) akan membuat Anda menjadi lebih rileks/ tenang sehingga berkurangnya rasa panik. Sehingga Anda bisa tampil lebih percaya diri.

Afirmasi/ Auto Suggestion (sugesti)
Setiap hari Anda harus melakukan auto sugesti yang positif pada diri Anda, seperti:
  • Saya cinta diri saya.
  • Saya sangat bahagia.
  • Saya pasti bisa.
Kalau Anda melakukan auto sugesti positif seperti itu, maka niscaya rasa tidak bisa/ takut akan hilang dan diganti menjadi rasa ‘saya pasti bisa’.

Berlatih
Orang itu bisa karena terbiasa dan tidak ada orang yang bisa tanpa berlatih. Dengan Anda sering berlatih, maka otomatis rasa gugup Anda akan hilang. Sering berlatih akan membuat diri Anda lebih baik. Menang, persiapan tidak menjamin Anda untuk tampil sempurna, tapi minimal Anda bisa meminimalisir rasa gugup Anda dengan adanya persiapan ini.

Prepare For The Worst (persiapkan yang perburuk)
Tidak ada kesuksesan tanpa adanya persiapan. Dengan adanya persiapan, maka itu otomatis akan mengurangi rasa gugup Anda.

Berdoa Menurut Agama dan Keyakinan Masing-Masing
  • Kita harus sertakan Tuhan Yang Maha Kuasa di dalam setiap pekerjaan dan aktifitas kita. Perilaku dan apapun kegiatan yang akan kita lakukan. Semoga dilancarkan dan tidak kekurangan apapun.
  • Jika Anda melakukan lima cara di atas, niscaya Anda bisa menghilangkan rasa gugup itu, meskipun tidak sempurna. Tapi setidaknya Anda bisa mengurangi rasa gugup itu.
  • Percayalah, banyak komunikator/ pembicara yang baik itu awalnya orang yang tahu bagaimana mengatasi rasa gugup itu.


Sumber :
Youtube : Chandra Putra Negara

MOTIVASI - Pemimpin Yang Dicintai


Bagaimana menjadi pemimpin yang dicintai oleh tim atau bawahan:
  • Memiliki tujuan (purpose).
  • Menentukan tugas yang harus lakukan.
  • Menentukan orang-orang yang akan melakukan tugas.
  • Membentuk kerjasama tim.
  • Mencapai hasil akhir (result).

Kelima hal tersebut disebut dengan proses yang harus dilakukan, bergerak mulai dari purpose, tugas, orang, kerjasama, dan result. Kelima proses tersebut melibatkan tim. Tapi jika tim tersebut tidak mencintai pemimpinnya, maka hasil akhirnya (result) akan gagal diwujudkan.

Bagaiman agar pemimpim dicintai / diterima oleh tim atau bawahannya, yaitu: pemimpin harus bisa menyenangkan tim dengan membuat mereka nyaman. Dengan begitu, tim tersebut akan menerima pemimpin mereka dan mereka bisa bekerja secara maksimal.

Seorang pemimpin harus bisa menentukan fokusnya kemana. Fokus menjadi pemimpin yang baik atau fokus pada tim. Jika seorang pemimpim fokus pada tim, pemimpin harus mampu membawa timnya dari titik terendah sampai ke titik tertinggi, yaitu tujuan perusahaan dan tujuan pemimpin itu sendiri.

Dimana hal itu disebut perubahan yang dilakukan oleh pemimpin. Seringkali perubahan menimbulkan ketidaknyamanan. Tapi selama pemimpin memiliki tujuan, maka tim dapat melakukan apa saja yang membuat mereka berhasil mencapai tujuan dan menang. Jika pempimpin berhasil mengarahkan tim pada kemenangan, maka tim akan mencintai pemimpinnya.

Pemimpin  harus mampu berhubungan secara baik dengan tim atau bawahannya. Seorang pemimpin tidak bisa hanya menunjukkan prestasi kerjanya saja, namun ia harus bisa mencintai dan dicintai oleh timnya. Karena untuk mencapai suatu tujuan, maka dibutuhkan pemimpin yang mencintai timnya dan tim yang menerima pemimpinnya.



Sumber :
Youtube : Cicik Resti

ESSAY - Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia khususnya di Media Sosial


Pesatnya perkembangan teknologi berbanding lurus dengan semakin maraknya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat. Masyarakat yang dulu mengenal media sosial semacam Facebook, Twitter kini mulai beralih menggunakan Instagram, Line, Tik Tok, dan media sosial baru lainnya. Ditambah jumlah pengguna masing-masing media sosial tersebut semakin meningkat setiap harinya, hal ini menjadikan media sosial salah satu dari bagian kehidupan masyarakat urban.

Perkembangan media sosial, tidak bisa dipungkiri, merupakan salah satu pembahasan yang cukup menarik untuk dibahas. Menurut salah satu artikel yang dipublish oleh Iran Indonesia Radio, ‘media sosial dewasa ini telah merambah ke berbagai dimensi yang diakses oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.’ Namun, lanjutnya lagi, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa media sosial dapat menjadi suatu ancaman. Ancaman ini, oleh beberapa ahli ditemukan pada ancaman penggunaan bahasa media sosial, atau yang dikenal dengan sebutan ‘bahasa gaul’ terhadap keorisinilan bahasa ibu.

Bahasa gaul merupakan bahasa yang dikenal dalam dunia pergaulan. Istilah ini muncul pada tahun 1980-an yang pada saat itu bahasa gaul diartikan sebagai bahasanya para bajingan dan anak jalanan (Pradana, 2012). Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bahasa gaul kini mulai dikenal luas sebagai bahasa modern. Pesatnya perkembangan bahasa gaul, menunjukan bahwa masyarakat Indonesia semakin akrab dengan dunia teknologi terutama internet ‘karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis’ (Pradana, 2012).

Banyaknya kemudahan yang ditawarkan dalam dunia sosial, terutama kemudahan bahasa. Tersedianya berbagai bahasa di dunia, bagi penikmatnya berakibat pada semakin banyaknya pengunjung media sosial setiap harinya. Tidak adanya batasan sosial dan bahasa semakin memperkuat maraknya perkembangan bahasa gaul di kalangan masyarakat. Sebagai contoh, fenomena bahasa alay. Bahasa alay merupakan suatu fenomena yang muncul di kalangan remaja. Fenomena ini, menurut beberapa pustakawan terjadi karena adanya pemberontakan pada diri remaja terhadap tata bahasa. Menurut Owen (Papilia, 2004) remaja memiliki kepekaan terhadap kata-kata bermakna ganda. Mereka menyukai penggunaan metafora, ironi, dan bermain kata-kata untuk mengungkapkan pendapat dan ekspresi mereka. Selain itu, remaja juga sangat kreatif dalam bermain kata-kata.

Umumnya, penggunaan bahasa alay ini banyak ditemukan pada postingan remaja di berbagai media sosial. Namun, penggunaan bahasa alay ini memiliki efek domino terhadap remaja lainnya. Rata-rata dari mereka akan menyerap dan meniru apa yang telah teman mereka post. Karena, menurut mereka hal tersebut merupakan sesuatu yang ngetren. Seperti contoh penggunaan metafora ‘bingung tingkat dewa’, ‘kesel setengah mampus’, yang mengekspresikan kebingungan dan kekesalan luar biasa yang sedang mereka alami. Adapula penggunaan kata-kata yang mereka reduksi sendiri menjadi sebuah kata baru, seperti ‘warbiyazah’, yang sekilas terlihat seperti serapan dari bahasa arab. Padahal kata tersebut merupakan reduksi dari frase ‘luar biasa’ yang direduksi agar memiliki makna berlipat.

Kebiasaan menggunakan bahasa gaul dalam media sosial berakibat pada sulitnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dalam lingkungan formal. Misalnya, ketika mereka harus mempresentasikan sesuatu atau membuat makalah berbahasa Indonesia. Beberapa penelitian menemukan bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh remaja di Indonesia kebanyakan sudah tercampur dengan bahasa gaul. Dalam suatu situasi pembelajaran, ketika akan mempresentasikan sesuatu di depan kelas, remaja Indonesia pada umumnya menggunakan kata‘mempresentasiin’ ketimbang ‘mempresentasikan’

Kekhawatiran akan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul/bahasa alay pada media sosial tentulah beralasan. Bahasa gaul/alay dianggap sebagai ancaman yang serius terhadap kaidah tata bahasa Indonesia, karena meskipun dalam dunia linguistik dikenal dengan bahasa baku dan tidak baku, bahasa alay adalah bahasa tidak baku yang tidak mengindah. Selain itu, sifat dari media sosial yang membuat penikmatnya asik dengan dunia maya mereka masing-masing membuat mereka malas berkomunikasi di dunia nyata. Akibatnya, karena sering berinteraksi di media sosial dengan bahasa gaul/alay, tingkat pemahaman bahasapun akan terganggu.

Apabila hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak dilakukan pencegahan, lama-lama bahasa gaul inipun akan bersifat arbiter. Hilanglah sudah keorisinilan bahasa ibu kita, bahasa Indonesia. Maka, untuk menghidari hal ini perlu adanya upaya untuk menanamkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap pemahaman bahasa Indonesia. Salah satu upaya yang telah terbukti efektif adalah pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media sosial dalam membantu siswa memahami kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama kaum remaja, upaya ini juga dilatarbelakangi fenomena remaja masa kini yang lebih banyak berinteraksi di dunia maya.

Sebenarnya, ada banyak sekali upaya-upaya pencegahan yang dapat kita lakukan agar perkembangan bahasa gaul di media sosial ini tidak berkembang dengan pesat. Seperti yang kita ketahui bahwa jika suatu bahasa digunakan secara terus-menerus dan diterima di masyarakat, maka akan munculnya pengakuan sehingga bahasa tersebut sah digunakan. Namun, dibalik semua upaya yang dapat dilakukan, sebenarnya upaya terbesar datang dari diri kita sendiri. Upaya penyadaran diri akan kaidah tata bahasa yang baik dan benar.

Postingan TERBARU

SISTEM CERDAS - Spreading Activation Mobile (SAM)

Spreading Activation Mobile (SAM) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Cincinnati Children’s Hospital Medical Center untuk ngelacak k...

Postingan POPULER