Minggu, 28 Januari 2018

MUTASI, PROMOSI Dan DEMOSI Di BANK OCBC NISP CILEGON



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan dunia perusahaan atau organisasi sekarang ini sangatlah cepat persaingannya untuk menjadi sebuah perusahaan yang unggul dan produktifitas, terutama dalam pengembangan manajemen perusahaan itu sendiri, banyak cara perusahaan untuk mencapai tujuan dengan melakukan strategi manajemen yang baik, salah satu hal yang berperan penting dalam sebuah manajemen adalah Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan langsung dengan karyawan, termasuk didalamnya kegiatan pengintegrasian.
Pengintegrasian adalah aktivitas untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi, sinergis dan saling menguntungkan. Saling menguntungkan dalam hal ini adalah bagi perusahaan tentu saja kaitannya dengan perolehan laba yang optimal dan bagi karyawan dapat memperoleh imbal jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. Oleh karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang, aktivitas pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam manajemen sumber daya manusia.
Dengan pengintegrasian hubungan Pemberi Kerja dengan Karyawan di dalam sebuah Perusahaan atau Organisasi saling berkontribusi dan bersinergi untuk mencapai tujuan atau visi misi yang telah direncanakan oleh perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah mentaati peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur perusahaan. Selain itu Karyawan juga berhak mendapatkan hak untuk Promosi, Mutasi, bahkan bisa juga di Demosi kerja di lingkungan kerja dari Perusahaan dan hal yang berkaitan dengan lingkungan kerja, sehingga jika tercipta hubungan yang baik atau harmonis antara sesama karyawan, karyawan dengan atasan atau dengan pemberi kerja akan memberi dampak yang positif untuk meningkatkan produktifitas sebuah perusahaan dan saling memberi kesejahteraan bagi Karyawan dan Perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu akan dibahas dalam makalah ini mengenai “Pengintegrasian Karyawan di Bank OCBC NISP Kota Cilegon”, sebagai salah satu sumber pengetahuan untuk mahasiswa khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya, selain itu juga sebagai tugas mata kuliah Perencanaan Sumber Daya Manusia yang tujuannya untuk menambah nilai serta pengetahuan di dalam mata kuliah tersebut sehingga mahasiswa dapat memahami tentang Pengintegrasian.

1.2         IDENTIFIKASI MASALAH
1.    Apa yang menjadi hambatan dilakukannya Mutasi di Bank OCBC NISP?
2.    Apa faktor penyebab karyawan dapat di Promosikan oleh Bank OCBC NISP?
3.    Bagaimana pengaruh Demosi terhadap kinerja karyawan?

1.3         TUJUAN
1.        Mengetahui hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan mutasi.
2.        Memahami faktor yang menjadi penyebab karyawan dipromosikan.
3.        Mengerti pengaruh yang ditimbulkan karena demosi terhadap karyawan.


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1         MUTASI
1.             Pengertian Mutasi
Nasution (1994:111), Mutasi adalah “Kegiatan memindahkan pegawai dari unit/ bagian yang kelebihan tenaga ke unit/ bagian yang kekurangan tenaga atau yang memerlukan.”

Hasibuan (2000:101), menyatakan Mutasi adalah “Perubahan posisi/ jabatan/ tempat /pekerjaan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi / demosi) dalam suatu organisasi.”

Kegiatan mutasi dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia untuk mengembangkan kualitas kinerja karyawan yang menjadi tanggungjawabnya. Karena tidak selamanya tenaga kerja yang ditempatkan pada bagian tertentu merasa cocok dengan jenis pekerjaan maupun lingkungan tempat kerja mereka. Mungkin disebabkan kemampuan dan kualifikasi yang mereka miliki tidak sesuai dengan tuntutan tugas dan pekerjaan yang diberikam kepadanya atau karena llingkungan pekerjaan yang kurang kondusif, dalam arti kurang memberikan motivasi. Hal itu timbul biasanya akibat lemahnya manajemen SDM dalam menempatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat. Faktor lain yang memepengaruhi misalnya disiplin, semangat, kemangkiran dan pemborosan.
Tindakan bijaksana yang harus dilakukan manjemen SDM adalah memindahkan tenaga kerja ke posisi yang menurut analisis jabatan, telah sesuai dengan kualifikasi, kemampuan dan keinginan tenaga kerja. Hingga menghasilkan output yang produktif. Mutasi meliputi kegiatan memindahkan karyawan, pengoperasian tanggunga jawab, pemmindahan status kerja dan sejenisnya. Pemindahan hanya sebatas pada mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke tempat lain. Jadi mutasi lebih luas ruang lingkupnya dari pemindahan. Mutasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi tanggung jawab dan status ketenagakerjaan pegawai ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang memberikan prestasi dan kontribusi kerja yang maksimal pada perusahaan.
2.             Jenis Mutasi
Gagasan mutasi tidak selamanya berasal dari kebijakan manajemen tenaga kerja saja, tetapi seringkali berasal dari keinginan tenaga kerja. Oleh karena itu, mutasi dapat dibedakan menjadi 2 sumber yaitu :
a.        Mutasi Atas Keinginan Tenaga Kerja
Berbagai alasan sering dikemukakan oleh tenaga kerja saat mereka mengajukan pemindahan tempat kerja. Misalnya tugas dan pekerjaan yang saat ini mereka kerjakan kurang sesuai dengan keinginannya, lingkungan kerja yang kurang menggairahkan dan lainnya. Menurut sifatnya keinginan mutasi kerja dapat dibedakan menjadi dua :
1)   Mutasi Jangka Panjang
     Tenaga kerja dipindahkan ke tempat atau status ketenagakerjaan lain dalam jangka waktu lama dan sifatnya tetap. Kegiatan ini terjadi karena beberapa kemungkinan, misalnya tenaga kerja yang digantikan meninggal dunia, keluar dari perusahaan atau mungkin dipromosikan.
2)   Mutasi Jangka Pendek
     Tenaga kerja mengajukan permohonan pada manajemen agar mereka dipindahkan pada posisi ketenagakerjaan yang lain meski sifatnya jangka pendek, hal ini karena misalnya tenaga kerja mengikuti program pendidikan dan pelatihan, penataran, seminar, cuti, sakit, liburan dan sejenisnya.
b.        Mutasi Atas Kebijakan Manajemen
Manajemen sumber daya manusia yang bijaksana akan memprogramkan kegiatan ini. Dalam jangka pendek biasanya diperuntukan karena tuntutan yang mendesak, sedangkan dalam jangka panjang dalam usaha menjaga kontinuitas produksi maupun kontinuitas perusahaan secara makro.
1)   Mutasi Jangka Panjang
     Manajemen tenaga kerja memutasikan tenaga kerja dalam jangka panjang yang sifatnya tetap dan konstan untuk memikul tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Karna beberapa kemungkinan, misalnya tenaga kerja yang biasa memikul tugas dan pekerjaan sebelumnya meninggal, mengundurkan diri dari perusahaan atau dipromosikan.
2)   Mutasi Jangka Pendek
     Manajemen tenaga kerja memutasikan tenaga kerja dalam jangka pendek, hingga batas waktu yang telah ditetapkan mereka dikembalikan ke tempat kerja dan status ketenagakerjaan seperti sebelumnya. Kegiatan ini timbul karena misalnya tenaga kerja mengikuti program pendidikan dan pelatihan, penataran, seminar, cuti, sakit, liburan, lokakarya, penataran dan sejenisnya dan pada waktu yang telah ditetapkan kembali bekerja sebagaimana mestinya.
3.             Sistem Mutasi dan Perubahan Tenaga Kerja
Permasalahan yang utama dalam mendesain sistem mutasi adalah perubahan mendasar pada kinerja angkatan kerja. Sasaran utama sistem mutasi adalah memengaruhi perilaku individu tenaga kerja. Karena itu sistem mutasi harus disesuaikan dengan sifat pekerja. Tugas mencocokan sistem mutasi dengan karakteristik angkatan kerja menjadi semakin komplek karena perubahan yang terjadi meliputi :
a.    Tingkat Pendidikan yang Meningkat
     Melanjutkan studi di perguruan tinggi dan mendapatkan gelar sarjana dianggap sebagai salah satu cara menaikan status sosial. Di Indonesia sendiri jumlah lulusan perguruan tinggi atau sarjana setiap tahunnya terus meningkat hingga jumlah angkatan kerja lulusan sarjana meningkat.
b.    Pengetahuan Orang Semakin Luas
     Popularitas televisi dan alat-alat media massa lainnya telah menambah pengetahuan mengenai permasalahan diskriminasi, keadilan sosial dan mobilitas keatas. Pengetahuan ini secara potensial menimbulkan banyak tantangan terhadap cara mendistribusikan kualifikasi tenaga kerja yang tepat.
c.    Angkatan Kerja Menjadi Lebih Heterogen
     Perundang-undangan dibidang kesamaan hak atas kesempatan kerja menyebabkan kaum minoritas dan wanita lebih banyak bekerja di perusahaan. Berarti nilai-nilai, gaya hidup dan keadaan keluarga para anggota perusahaan lebih heterogen. Akibatnya kesukaan terhadap mutasi bersifat heterogen pula.
d.   Kesadaran akan Hak Bertambah
     Kekuatan yang meliputi pedoman normatif yang bersifat diskriminatif, tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan tersedianya ahli hukum untuk menuntut perkara. Dampaknya para tenaga kerja semakin menunjukan kemampuan untuk menentang perusahaan yang merugikan mereka.
e.    Penerimaan Orang Terhadap Kekuasaan Tradisional Berkurang
     Karyawan semakin kurang sedia menerima keputusan perusahaan meski dari atasannya. Karna mungkin mereka mempertanyakan mengapa perintah tersebut dilakukan. Mereka hanya menerima keputusan yang rasional, objektif dan ilmiah.
4.             Faktor-Faktor Dasar Mutasi
a.    Kebijakan dan Peraturan Manajer
Dasar kebijakan dan peraturan umumnya dilaksanakan untuk menjaga tingkat objektivitas yang maksimum dalam pelaksanaan mutasi. Yang perlu mendapat perhatian bagi manajemen atas kebijakan dan peraturan yang mendasari pelakasanaan mutasi tidak hanya harus tegas dan jelas, tapi lebih dari itu harus dilandasi dengan argumentasi yang rasional, objektifdan ilmiah. Hingga benar-benar memberi keyakinan bahwa efektivitas, efisiensi dan produktivitas kerja pegawai dapat ditingkatkan.
b.    The Right Man On The Right Job
“Orang yang tepat pada jabatan yang tepat” Manajemen harus aktif dalam mengevaluasi secara kontinu agar saat mutasi tenaga kerja ditempatkan pada pekerjaan yang seimbang dengan frekuensi pekerjaan sebelumnya. Harapan dalam langkah ini adalah untuk menempatkan tenaga kerja pada pekerjaan yang tepat.
c.    Meningkatkan Moral Kerja
Pekerjaan yang diberikan pada karyawan yang bersifat kontinu mugkin akan memberikan rasa bosan hingga menurunkan moral tenaga kerja. Dalam kondisi demikian salah satu teknik yang harus ditempuh ialah memutasi tenaga kerja.
d.   Mutasi sebagai Langkah Promosi
Pegawai yang hendak dipromosi memerlukan penambahan pengalaman pengetahuan dan keahlian dibidangnya, hingga untuk memperoleh hal-hal tersebut salah satu cara yang perlu ditempuh adalah dengan mutasi.
e.    Mengurangi Labour Turnover
Bila rasa kebosanan pegawai terhadap pekerjaan mencapai tingkat maksimum, maka akan menurunkan moral kerja, tetapi lebih dari itu dapat menimbulkan keinginan pegawai untuk keluar dari perusahaan, hingga promosi/mutasi merupakan salah satu jalan untuk mengatasainya.
f.     Mutasi harus Terkoordinasi
Kegiatan mutasi hendaknya harus dilakukan secara terkoordinasi karena mutasi yang dilakukan umumnya menyangkut aktivitas lainnya secara berantai dan suatu gerak yang berputar.

2.2         PROMOSI
1.             Pengertian Promosi
Nitisemito (1996 : 81) Promosi adalah “Proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi yang selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi pula dari jabatan yang diduduki sebelumnya.”

Nasution (2000:140) Promosi adalah “Proses bergerak maju dan meningkat dalam suatu jabatan  yang didudukinya.”

Siagian (1999:169) Promosi adalah “Perpindahan pegawai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatan hirarki jabatannya lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.”

Wursanto (1998:68) istilah Promosi (promotion) berarti “Kemajuan, maju ke depan, pemberian status penghargaan yang lebih tinggi.“

Heldjrachman (1991:111), menyatakan promosi adalah “Perpindahan dari suatu jabatan lain yang lebih mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi, biasanya disertai dengan kenaikan upah, gaji dan hak-hak lainnya.”

Menurut Manullang (2001:153) bahwa Promosi berarti kenaikan jabatan, yakni “Menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya dalam struktur organisasi sesuatu badan usaha.”

Sedangkan menurut Hasibuan (2007 : 108) Promosi adalah “Perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan kejabatan yang lebih tinggi didalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilan semakin besar.”

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta).
Suatu promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mepunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Berarti gaji menjadi lebih tinggi bila dibanding jabatan yang lama. Namun ada promosi yang tidak berakibat pada kenaikan gaji disebut promosi kering. Suatu program promosi perlu diadakan yang mengandung hal-hal berikut ini :
a.    Ke arah mana suatu jabatan akan menuju?
b.    Sampai dimanakah jenjang akhir suatu jabatan yang akan dicapai?
c.    Kriteria apa dan persyaratan yang bagaimana yang diperlukan untuk promosi jabatan tersebut?
          Pemindahan pegawai pada jabatan baru dapat juga terjadi karena perusahaan mengalami ekspansi / karena adanya lowongan yang harus segera diisi. Namun pemberian promosi harus bertitik tolak dari kepentingan promosi dan bukan kepentingan pribadi seorang.
2.             Tujuan Promosi
Menurut Manullang (2001:109), perusahaan perlu melakukan promosi untuk mempertinggi semangat kerja karyawan, kemudian dapat menjamin stabilitas kekaryawanan. Beberapa tujuan promosi yang diungkapkan Hasibuan (2007:113) adalah sebagai berikut :
1.    Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
2.       Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3.    Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah kerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya.
4.        Untuk menjamin stabilitas kekaryawanan dengan direalisasinya promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.
5.        Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.
6.        Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
7.        Untuk menambah/memperluas pengetauan serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
8.        Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti.
9.        Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktifitas meningkat.
10.    Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya.
11.    Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.
3.             Dasar-Dasar Promosi
Keobjektifan suatu promosi akan membawa dampak positif bagi tumbuhnya perusahaan atau semangat bagi pegawainya. Umumnya ada dua dasar untuk mendapat promosi yaitu, kecakapan kerja dan senioritas.
Suatu perusahaan mungkin ada lebih cenderung menggunakan kecakapan kerja sebagai dasar promosi. Namun umumnya pegawai perusahaan lebih cenderung atas dasar senioritas karena mereka berpendapat bahwa dengan semakin lama masa kerja seseorang, kecakapan mereka akan menjadi lebih baik. Mereka pun menganggap bahwa kecakapan kerja masih mengandung judgement hingga belum objektif. Tapi pada kenyataannya mengukur objektivitas promosi tidaklah semudah yang diduga.
Untuk mengurangi subjektivitas penilaian dalam melakukan promosi, kadang digunakan kombinasi dari kedua dasar yang telah disebut diatas, yaitu :
a.    Apabila ada dua pejabat yang mempunyai kecakapan yang sama, pejabat yang lebih seniorlah yang akan dipromosikan.
b.    Apabila ada dua pejabat yang mempunyai senioritas yang sama, pejabat yang lebih cakaplah yang akan dipormosikan.
Hal ini untuk menhindari adanya “like” atau “dislike” dalam penentuan promosi. Meskipun demikian cara ini juga mengandung permasalahan misalnya, apabila karyawan A lebih senior dari B, tetapi kalah kecakapnnya dibandingkan B. Yang mana akan dipromosikan? Untuk mengatasi hal ini sering diambil jalan dengan menentukan persyaratan minimal untuk kedua aspek. Contohnya, untuk promosikan ke jabatan x, minimum kecakapan adalah p point. Dengan demikian bila ada dua orang yang sama-sama mencapai p point tersebut, karyawan yang lebih seniorlah yang akan dirpomosikan.
4.             Jenis dan Syarat Promosi
Berikut jenis dari promosi yang ada dalam perusahaan :
a.    Promosi Sementara yaitu seseorang karyawan dinaikakan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan yang kosong yang harus segera diisi.
b.    Promosi Tetap yaitu seorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan.
c.    Promosi Kecil yaitu menaikkan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan kejabatan yang sulit yang meminta keterampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggungjawab dan gaji.
d.   Promosi Kering yaitu seorang karyawan yang dinaikkan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang, dan tanggungjawab tetapi tidak disertai dengan kenaikkan gaji atau upah.
Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada perusahaan/lembaga masing-masing. Menurut Handoko (1999) syarat-syarat promosi pada umunya sebagai berikut :
·      Kejujuran   
·      Disiplin
·      Prestasi kerja
·      Kerjasama
·      Kecakapan
·      Loyalitas
·      Kepemimpinan
·      Komunikatif
·      Pendidikan
5.             Mempersiapkan Calon yang Akan Dipromosikan
Yang dimaksud dengan mempersiapkan pegawai yang dipromosikan adalah pembentukan kader yang akan menggantikan atau mengisi jabatan-jabatan dalam suatu orgasisasi. Tujuan dari pembentukan kader adalah untuk :
a.    Pegawai yang bersangkutan dapat mempersiapkan diri, baik kecakapannya, kemampuannya maupun mental.
b.    Mempersiapkan watak dan sikap sebelum menempati jabatan yang baru.
c.    Menciptakan semangat kerja, disiplin, loyalitas yang tinggi pada para pegawai yang dipromosikan.
d.   Dengan persiapan diusahakan keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas setelah memperoleh promosi.
6.             Pemanfaatan Masa Cuti sebagai percobaan Promosi
Cuti diberikan kepada pegawai yang dipromosikan/akan menempati tugas baru dengan maksud:
a.    Memberi kesempatan kepada pegawai yang bersangkutan untuk menenangkan pikiran sebelum melaksanakan tugas baru.
b.    Agar pegawai yang bersangkutan dapat mempersiapkan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan promosi, terutama kesiapan mental.
c.    Memberi kesempatan pegawai yang bersangkutan untuk mengadakan pendektan dan konsultasi dengan sesama prilaku yang berhubungan dengan tugas baru.
7.             Persaingan Sehat dalam Promosi
Persaingan yang sehat adalah persaingan antar pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan norma-norma yang berlaku, yang dilakukan dengan jujur dan sportif, tidak saling menjatuhkan pihak lain. Persaingan yang sehati yang dimaksud berarti bahwa hanya pegawai yang memenuhi persyaratan maksimal yang memperoleh promosi.
8.             Pengaruh Sampingan dalam Pelaksanaan Promosi
Pelaksanaan program promosi mempunyai pengaruh positif dan negatif.
Pengaruh positif: Apabila promosi dilaksanakan secara obyektif atas dasar persaingan yang sehat, sehingga pegawai termotivasi untuk maju, mengembangkan bakat, kemampuan dan kariernya sesuai dengan aturan yang berlaku :
1)   Apabila dilakukan tidak secara obyektif akan timbul : Pertentangan antar pegawai, pertentangan antar atasan dan bawahan, suasana kerja tidak harmonis, sikap saling curigai, semangat kerja disiplin dan loyalitas yang tinggi.
2)   Ada pegawai yang terlalu ambisi untuk memperoleh promosi sehingga ia dapat merugikan orang lain. Atau promosi akan berpengaruh negarif apabila promosi dilakukan atas dasar persaingan yang tidak sehat.

2.3         DEMOSI
Demosi merupakan “Salah satu bagian dari pengembangan karyawan secara formal untuk menciptakan kompetisi diantara sesama karyawan guna memacu prestasi kerja para karyawan” (Suratman, 1998:26).

Menurut Organisasi.org (web source), Demosi adalah “Pindahnya seseorang dari pekerjaannya ke posisi yang lebih rendah dengan tingkat tanggung jawab dan tugas yang lebih kecil dari pekerjaan semula dan begitu pula dengan kompensasi penggajiannya.”

Menurut Manullang (1987:110), “Demosi terjadi dalam suatu perusahaan terutama karena pengaruh negatifnya terhadap moral karyawan yang bersangkutan dan dapat mempengaruhi prestasi dan moral karyawan lainnya di perusahaan tersebut.”

Demosi itu pemindahan seseorang ke jabatan lain yang lebih rendah dalam suatu perusahaan. Sebenarnya penurunan jabatan ini jarang terjadi mengingat dampak negatifnya terhadap moral karyawan. Penurunan tenaga kerja mungkin terjadi bila pasar tenaga kerja menunjukan keadaan supply tenaga kerja lebih besar dari pada demand tenaga kerja. Atau dapat pula terjadi suatu penurunan tersebut apabila perusahaan mengalami krisis dan sebagainya. Penurunan jabatan kewenangan, fasilitas, status dan bahkan gaji merupakan suatu hukuman bagi karyawan tersebut agar dapat belajar memperbaiki kualitas diri dan kinerjanya sehingga diharapkan dapat menjadi lebih baik selama masa penjatuhan sanksi demosi tersebut.
Tujuan dilakukannya demosi terhadap karyawan yang bersangkutan adalah untuk pembinaan dan pembelajaran bagi karyawan tersebut. Apabila manajemen mengaggap masih adanya harapan bagi karyawan tersebut untuk memperbaiki diri maka tindakan demosi diberikan sebagai sanksi yang mendidik karyawan tersebut ke arah yang lebih baik.  Disamping tujuan pembelajaran, penjatuhan sanksi demosi juga dimaksudkan untuk menghindari kerugian perusahaan yang lebih besar karena telah salah menempatkan karyawan di posisinya.
Indikator yang digunakan oleh manajemen perusahaan kepada karyawan dalam pelaksanaan keputusan penjatuhan sanksi demosi adalah (Carrel, 1995:459):
1)   Ketidakmampuan karyawan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan sehingga menghasilkan prestasi kerja yang rendah.
2)   Rasionalisasi jumlah karyawan karena adanya program efektifitas dan efisiensi dalam manajemen perusahaan.
Mengingat kemungkinan dapat timbul promosi, tetapi mungkin juga demosi, maka perlu sekali menjalankan pedoman pelaksanaan promosi, untuk perlu dibuat :
a.    Hubungan horizontal dan vertikal dari masing-masing jabatan.
b.    Penilaian kecakapan karyawan.
c.    Ramalan lowongan dan data-data karyawan.

BAB III
KEADAAN UMUM LAPANGAN

3.1     SEJARAH SINGKAT BANK OCBC NISP
Bank OCBC NISP (sebelumnya dikenal dengan nama Bank NISP) merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank OCBC NISP berkembang menjadi Bank yang solid dan handal, terutama melayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Bank OCBC NISP resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990, dan perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Pada akhir tahun 1990-an, Bank OCBC NISP berhasil melewati krisis keuangan Asia dan jatuhnya sektor perbankan di Indonesia tanpa dukungan pemerintah. Saat itu, Bank OCBC NISP menjadi salah satu bank pertama yang segera melanjutkan penyaluran kreditnya dalam masa krisis.
Reputasi Bank OCBC NISP yang baik di industrinya dan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik perhatian berbagai institusi internasional antara lain International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang memberikan pinjaman jangka panjang pada tahun 1999 dan kemudian menjadi pemegang saham pada tahun 2001 – 2010. Selain itu, sejak awal tahun 1990-an the Netherlands Development Finance Company (FMO) memberikan berbagai pinjaman jangka panjang dengan bunga menarik yang digunakan untuk penyaluran kredit pada segmen UKM. Selanjutnya, OCBC Bank - Singapura menjadi pemegang saham mayoritas Bank OCBC NISP melalui serangkaian akuisisi dan penawaran tender sejak tahun 2004. OCBC Bank - Singapura saat ini memiliki saham Bank OCBC NISP sebesar 85,1%.
Dengan dukungan dari OCBC Bank - Singapura, Bank OCBC NISP telah menetapkan program yang sangat dinamis untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini kemudian memicu kepindahan kantor pusat Bank OCBC NISP ke OCBC NISP Tower di pusat Jakarta pada tahun 2006, yang memungkinkan akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Bank OCBC NISP menggunakan nama baru “OCBC NISP” sejak akhir tahun 2008, diikuti dengan transformasi besar di seluruh organisasi. Transformasi ini telah dilaksanakan dengan semangat menjadi “Your Partner for Life” bagi seluruh stakeholder.
Dengan tujuan memperkuat dasar budaya Bank dalam menjalankan usaha, pada tahun 2012 Bank OCBC NISP menyesuaikan budaya perusahaan dengan kondisi terkini sekaligus mengantisipasi masa depan. Budaya penting ini disebut sebagai ONe PIC, untuk menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam berperilaku dan bekerja. ONe PIC merupakan singkatan dari OCBC NISP One, Professionalism, Integrity, dan Customer Focus. Penerapan budaya ini terus dilakukan dengan konsisiten terhadap segenap bagian organisasi yang saat ini terdiri dari 6.796 karyawan yang bermotivasi tinggi dalam melayani segenap nasabah di 340 kantor di 61 kota di Indonesia. Lokasi yang kami gunakan untuk survey yaitu, Alamat : Jl. Kyai Haji Wasyid Ruko Pasar Baru, Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Sukmajaya, Kec. Jombang, Kota Cilegon, Banten 42416, Indonesia. Telp : +62254395498  dengan alamat Web : www.ocbcnisp.com

3.2         VISI DAN MISI BANK OCBC NISP
3.2.1   Visi
Menjadi bank pilihan dengan standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya.
3.2.2   Misi
Bank OCBC NISP berusaha dan bekerja sebagai warga korporat yang bertumbuh-kembang bersama masyarakat secara berkelanjutan dengan cara :

  • Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif, berkualitas dan melebihi harapan masyarakat yang dinamik dengan hasil terbaik.
  • Membina jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dan dilandasi rasa saling percaya.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan profesionalisme dan mendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan.
  • Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan hati-hati.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1         HAMBATAN MUTASI KARYAWAN di BANK OCBC NISP
Dalam melakukan kegiatan mutasi hambatan yang muncul ialah dari sisi personal karyawannya karena ketika melakukan mutasi tidak sembarangan dalam melakukan mutasi, terdapat pertimbangan khusus. Biasanya jika di Bank OCBC NICP ini dilakukan minimal 2 tahun sekali selain bagian tim bisnis yaitu 1 tahun sekali (tergantung performance), tapi dilihat juga sisi personalnya yaitu domisili tempat tinggal mereka. Karena Bank OCBC NISP ini memiliki cabang yang tersebar luas. Misalnya karyawan ingin diletakan di cabang Cikande sedangkan domisilinya di Cilegon, itulah yang menjadi pertimbangannya.
Disini mutasi dilakukan karena memang sudah rule nya. Tapi ada alasan lain yaitu untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan dalam kerja, terutama Bank yang berhubungan dengan uang. Jika seorang pekerja ada dalam suatu kantor terus menerus dia akan semakin dekat dan memiliki hubungan dengan nasabah. Dengan demikian jika nasabah sudah memiliki hubungan dengan seorang karyawan maka mungkin akan terjadi hal tak diinginkan yaitu mereka bisa saling bekerja sama untuk tindakan yang tidak baik.

4.2         FAKTOR PENYEBAB KARYAWAN BANK OCBC NISP MENDAPAT PROMOSI
Karyawan akan dapat dipromosikan jika memiliki performance yang baik. Yaitu kecakapan dalam bekerja di Bank dilihat dari berapa banyak target yang dapat dicapai. Jika setiap tahun karyawan dapat mencapai target maka tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan dipromosiskan. Jabatan kosong yang ditinggalkan oleh karyawan yang promosi nantinya akan diisi melalui promosi dari bawahnya dan juga melalui loker yang dibuka. Jika ingin melakukan promosi loker maka akan dicari yang fresh graduated. Tapi jika posisi karyawan yang dari bawahnya maka akan dicari yang telah siap.
Sistem yang digunakan dalam melakukan promosi menggunakan sistem kecakapan kerja, tidak peduli apakah itu karyawan lama atau baru (2 tahun kerja). Setelah promosi perusahaan akan melakukan evaluasi yaitu sekitar 3-6 bulan. Dan akan dilihat jika dari sisi marketing bagaimana target yang ia dapat, apakah baik atau tidak. Jika dari sisi operation dapatkah ia melayani nasabah dengan baik. Promosi dilakukan dengan melalui challenge antar pegawai yang terpilih untuk promosi. Jika pegawai tidak lulus atau gagal dalam challenge maka promosi pun akan ditunda.

4.3         PENGARUH DEMOSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK  OCBC NISP
Saat terjadi demosi jabatan yang menjadi pilihan bagi karyawan hanya dua yaitu resign dan bertahan. Biasanya karyawan banyak yang resign saat menghadapi demosi, yang bertahan mungkin hanya mampu 6 bulan sampai 1 tahun lalu melakukan resign. Jika karyawan di demosi maka akan ada perhatian khusus dari atasan untuk menghindari terulangnya kesalahan. Demosi merupakan pilihan terakhir saat karyawan melakukan kesalahan. Karna dalam melakukan demosi ada beberapa pertimbangan yang pertama diberi surat SP I, SP II dan SP III. Itu berjalan selama 1 tahun, tetapi tergantung dari sisi permasalahan yang ditimbulkan. Jika masalah cukup besar misalnya menipu nasabah, maka karyawan akan langsung dipecat. Tapi jika kesalahan hanya terjadi dari sisi administratif yaitu pemalsuan tanda tangan nasabah, maka akan diberi SP terlebih dahulu. Dan jika terulang kembali bisa jadi demosi. Karyawan yang mendapat demosi pun akan tetap diberi motivasi oleh atasannya. Demosi yang terjadi di Bank OCBC NISP ini sangat jarang karena selalu ada pemantauan dari atasan untuk meminimalisir tingkat kesalahan, hingga membuktikan bahwa kinerjanya yang sangat baik.

BAB V
PENUTUP
4.1         KESIMPULAN
Dari makalah survey diatas yang kami lakukan di Bank OCBC NISP, kami dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.    Setiap program yang dijalankan pasti selalu ada hambatan, tidak terkecuali masalah mutasi yang dilakukan Bank OCBC NISP. Bila ada hambatan seperti karyawan yang tidak ingin dimutasi, maka pihak perusahaan akan membicarakan dengan baik kepada karyawan tersebut agar mau dimutasi dan terhindar dari perbuatan yang mungKin merugikan perusahaan. Lagipula telah disepakati dari awal dengan tanda tangan karyawan yaitu perjanjian untuk dimutasi setiap 2 tahun, hingga karyawan akan sulit untuk menolak mutasi.
2.    Promosi merupakan hal yang banyak orang nantikan karna promosi menjadi target rata-rata orang yang ingin berkarya dan kaya raya untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Hingga untuk mencapai promosi tersebut, karyawan harus bekerja dengan kinerja yang lebih baik lagi hingga kecakapan dalam bekerja karyawan akan dapat dinilai oleh atasan dan menjadi pertimbangan untuk dilakukannya promosi, tidak peduli karyawan lama maupun karyawan baru.
3.    Dalam pelaksanaan demosi karyawan hanya memiliki 2 pilihan yaitu bertahan atau resign dari pekerjaan. Jika karyawan bertahan maka kinerjanya menurun, karena rata-rata karyawan yang didemosi hanya akan mampu bertahan kurang lebih 1 tahun lamanya dan akan melakukan resign kerja.

4.2         SARAN
Dalam survey yang kami lakukan di Bank OCBC NISP Cilegon ini, kami cukup sulit mencari saran dalam masalah manajemen sumber daya manusia terutama pada bagian mutasi, promosi, dan demosi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Karena kami rasa Bank OCBC NISP ini telah melakukan tugas mutasi, promosi, dan demosi dengan sangat baik. Karena Bank OCBC NISP ini telah berpengalaman hingga mampu mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Tetapi kami tetap akan memberikan beberapa saran yaitu :
1.    Kami berharap pembaca dapat mengimlementasikan hal baik yang ada dalam makalah ini saat menjadi manajer kelak. Baik dalam hal mutasi, promosi, dan demosi pada para karyawannya.
2.    Untuk Pihak Kampus, kami meminta agar dalam pelaksanaan setiap tugas survey, para individu diberi setidaknya cenderamata/kenang-kenangan dengan logo nama kampus yang bisa diberikan pada pihak perusahaan yang telah sangat membantu dalam penyelesaian tugas survey.
3.    Kami berharap setiap mata kuliah dapat memberi tugas survey pada para mahasiswanya, karna tugas ini sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktek manajemen dan menyeimbangkan dengan teori yang telah dipelajarai sebelumnya. Survey ini juga memebantu mahasiswa dalam menemukan banyak relasi dengan perusahaan dan bukan tidak mungkin para mahasiswa yang memiliki relasi tersebut akan dapat menjadi bagian dari perusahaan setelah lulus kuliah.
4.    Bagi pihak perusahaan kami harap agar tetap semangat dalam menciptakan manajemen yang telah sangat baik ini terutama dalam bidang kepengurusan sumber daya manusia-nya.

DAFTRA PUSTAKA
Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia.
Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: rajawali Pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan TERBARU

SISTEM CERDAS - Spreading Activation Mobile (SAM)

Spreading Activation Mobile (SAM) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Cincinnati Children’s Hospital Medical Center untuk ngelacak k...

Postingan POPULER